BAB
I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Asam
basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa
latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa arab
yang berarti abu. Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari
kehidupan kita. Kita senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari.
Makanan yang kita konsumsi sebagian besar bersifat asam,sedangkan pembersih
yang kita gunakan (sabun, deterjen, dll) adalah basa.enzim-enzim dan protein
dalam tubuh kita juga merupakan asam.
Selain
itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Keasaman
tanah akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada diatasnya. Kualitas
air juga dapat ditentukan dengan mengukur tingkat keasamannya. Suatu daerah
yang dilanda hujan asam akan mengalami kerusakan lingkungan yang cukup buruk.
Kebanyakan asam dan basa (yang belum bercampur dengan senyawa lain) di alam
berupa liquid (larutan). Karena bentuk inilah yang mudah untuk direaksikan
dengan senyawa lainnya. Meskipun asam dan basa yang kita konsumsi sehari-hari
berupa padatan dan sabun, namun pada akhirnya tetap butuh diencerkan juga
(direaksikan atau dicampur dengan air) agar lebih mudah diserap atau digunakan.
Berdasarkan
pengertian asam basa menurut ARRHENIUS, suatu senyawa bersifat asam dalam air
karena adanya ion H+. adapun suatu senyawa bersifat basa dalam air karena
adanya ion OH-.
Untuk
mengetahui apakah suatu senyawa mengandung ion H+ atau ion H- dapat diuji
dengan kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus, yakni lakmus merah dan
lakmus biru. Adanya ion H+ dalam larutan dapat memerahkan kertas lakmus (lakmus
biru berubah menjadi merah dan lakmus merah tetap berwarna merah). Adapun
adanya ion OH- dalam larutan yaitu dapat membirukan kertas lakmus (lakmus merah
berubah warna menjadi biru dan lakmus biru tetap berwarna biru).
Pada
tahun 1923 ahli kimia bernama J.N Broansted dan ahli kimia inggris bernama T.N
Lowry mengemukakan teori asam basa Broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat
pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu zat penerima proton
(proton aseptor) disebut basa. Dari defenisi tersebut maka suatu asam setelah
melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula
dengan basa,setelah menerima proton akan membentukasam konjugasi dri basa
tersebut.
Pada
tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang
memilikisatu atau lebih satu pasangan elektron babas yang dapat diberikan
kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam
adalah zat yng dapat menerima pasangan elektron tersebut.
A. Tujuan Praktikum
Kami
melakukan uji percobaan untuk menentukan sifat asam dan basa
beberapa larutan dengan menggunakan indikator alami yaitu ekstrak Kunyit dan
Mengamati perubahan warna indikator pada larutan asam dan basa.
B. Manfaat
Praktikum
Dapat
Mengetahui larutan Asam dan Basa menggunakan Indikator Alami yaitu menggunakan
kunyit.
C. Landasan
Teori
Indikator
adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa,atau
netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH
tertentu,kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH
suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir
kosentrasi pada beberapasenyawa organik dan senyawa anorganik.
Keasaman
atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam)
dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.
Asam secara
umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan denga pH lebih kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi
proton(ion H+) kepada zat lain (yang disebutbasa), atau dapat menerima pasangan
electron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam
reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
Secara umum,
asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.
masam ketika dilarutkan dalam air.
2.
asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, teruma bila
asamnya asam pekat.
3.
asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4. asam,
walaupun tidak selalu ionic merupakan cairan elektrolit (Dapat menghantarkan
arus listrik)
5. Mengubah
warna lakmus merah menjadi biru
Ciri-ciri umum
larutan Netral yaitu :
1. Rasa
bervariasi
2. Tidak
mengubah lakmus
3. Tidak
bersifat korosif
4. Terdiri
dari ion H+ dan OH-
5. [H+]
= [OH-]
Basa adalah
zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling
berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa
mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke
dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut
reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa
hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam
air.
Teori asam-basa:
Ø Pada
tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan basa yaitu
teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang
apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut
merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat
yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan
ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
Ø Pada
tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris
bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa
broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor) disebutasam dan
suatu zat penerima proton (proton aseptor) di sebut basa. Dari definisi
tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi
dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima proton akan
membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Ø Pada
tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat
yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan
kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah
zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.
Indicator asam
dan basa
Dalam
laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator
buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa
buatan
dan indikator asam-basa alami.
Ø Indikator
Buatan
Indikator
buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau
pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang
terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi
senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan
pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan
larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya
disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam
kertas lakmus.
Lakmus
biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas
putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam
udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada
larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion,
sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas
lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus
biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya
menjadi merah.
Sehingga
mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas
lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap
merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam.
Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa,
maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
Ø Indikator
Alam
Indikator
alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam,
basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam
basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian,
kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan
warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu
merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan
berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan, kunyit
jika dilarutkan dalam larutan asam, maka akan berubah menjadi oranye..
BAB
II
“
METODE PRAKTIKUM ”
PERCOBAAN 1
A. WAKTU
DAN TEMPAT PENELITIAN
Sabtu, 14 Januari 2016. di SMAN 1 Sungai Raya
B. JUDUL
PERCOBAAN
Pengenalan
larutan asam dan basa menggunakan indikator alami (Ekstrak Kunyit)
C. TUJUAN
PERCOBAAN
Mengetahui
ciri-ciri asam dan basa menggunakan indikator alam
D. ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
Ø Sendok
6 buah
Ø Piring
1 buah
Ø Lesung
(lempang alu)
Ø Pipet
plastic
Ø Tempat
uji coba
2.
Bahan
l Air selokan
l Air
sabun
l Air
garam
l Air
kapur
l Larutan
cuka
l Obat
maag cair (Mylanta)
l Coca-Cola
l Asam
jawa
l Kunyit
l Aqua gelas
2
E. PROSEDUR
KERJA
a.
Kami Menyiapkan semua alat dan bahan
yang diperlukan dalam praktikum. Seperti bahan-bahan yang diatas.
b.
Kemudian Kami mencuci kunyit lalu
dikupas
c.
Kunyit tadi kami lumatkan menggunakan
lempang dan alu.
d.
Kunyit yang sudah dilumatkan, ditambah
air secukupnya.
e.
Lalu, masukan cairan kunyit ke tempat
uji coba..
f.
Setelah itu, uji satu persatu ekstrak
yang akan diuji
g.
Aduk hingga terjadi perubahan warna pada
cairan tersebut.
h.
Kemudian kami mengamati dan mencatat
hasil perubahan warna tersebut.
F. DATA
HASIL PENGAMATAN
No
|
Bahan yang Diuji
|
Perubahan Warna
|
Sifat
|
|
Asam
|
Basa
|
|||
1
|
Larutan Cuka
(Cuka Makan)
|
Kuning Cerah
|
✓
|
|
2
|
Obat Maag (Mylanta)
|
Jingga
|
|
✓
|
3
|
Coca-cola
|
Kuning Cerah
|
✓
|
|
4
|
Kapur sirih
|
Jingga
|
|
✓
|
5
|
Asam jawa
|
Kuning Cerah
|
✓
|
|
6
|
Air sabun
|
Jingga
|
|
✓
|
7
|
Air selokan
|
Kuning
|
-
|
-
|
8
|
Air garam
|
Kuning
|
-
|
-
|
PEMBAHASAN
1)
Larutan Cuka
Pada saat larutan
Cuka ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit menghasilkan warna Kuning Cerah.
Dari
pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa larutan cuka termasuk larutan asam.
2)
Obat Maag (Mylanta)
Pada saat Obat
Maag (Mylanta) ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit menghasilkan warna Jingga.
Dari
pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa larutan Obat Maag (Mylanta) termasuk
larutan basa.
3)
Coca-cola
Pada
saat larutan Coca-cola ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit menghasilkan
warna Kuning Cerah.
Dari
pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa larutan Coca-cola termasuk
larutan asam.
4)
Kapur sirih
Pada saat larutan
Kapur sirih ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit menghasilkan warna Jingga.
Dari
pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa larutan Kapur sirih termasuk
larutan basa.
5)
Asam jawa
Pada saat larutan
Asam jawa ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit menghasilkan warna Kuning Cerah.
Dari
pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa larutan Asam jawa termasuk
larutan asam.
6)
Air
sabun
Pada saat larutan
Air sabun ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit menghasilkan warna Jingga.
Dari
pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa larutan Air sabun termasuk
larutan basa.
7)
Air selokan
Pada saat larutan
Air selokan ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit tidak mengalami perubahan
warna (Tetap).
Dari
pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa Air selokan termasuk larutan netral.
1)
Air garam
Pada saat larutan
Air garam ditambahkan beberapa tetes ekstrak kunyit tidak mengalami perubahan
warna (Tetap).
Dari
pernyataan di atas maka dapat disimpulakan bahwa Air garam termasuk larutan netral.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil
pengamatan kami, kami dapat menyimpulkan bahwa masin-masing larutan memiliki
sifat yang berbeda-beda. Ada yang bersifat asam, basa maupun netral. Hal ini
ditentukan oleh ada tidaknya ion H+ (untuk asam) dan ion OH- (untuk
basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut
ü Jika
Kunyit dilarutkan pada larutan zat Asam, maka akan terjadi perubahan warna
kuning Cerah.
ü Jika Kunyit
dilarutkan pada larutan zat Basa, maka akan terjadi perubahan warna jingga.
ü Jika Kunyit
dilarutkan pada larutan Netral, maka larutan tersebut tidak mengalami perubahan
apapun (Tetap kuning)
SARAN
Saran
kami yaitu sebaik-baiknya praktikum adalah praktikum yang dilaksanakan di
Laboratium dengan alat yang lengkap dan memadai.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku
KIMIA XI IPA SEMESTER 1
Buku
IPA TERPADU UMUM
Buku
CERDAS KIMIA
woi
BalasHapusGak puas sama jawaban nya
BalasHapus